Layang-layang Tanpa Ekor

Tak seramai musim-musim sebelumnya. Rame adik-adik bersemangat menerbangkan layang-layangnya di lahan kosong depan kos itu kini sulit dijumpai. Lahan kosong itu sudah jadi bangunan megah. Area bermain sedikit berpindah.  Landasan pacu layang-layang mungkin menyempit. Tapi angkasa tak pernah menyempit.

Bermain layang-layang cukup membuat saya ngos-ngosan (dulu). 🙂 Saya termasuk yang susah dan hampir tak pernah berhasil menerbangkan layang-layang tanpa ekor. Agar tidak terlalu capek layang-layangku dulu selalu saya beri ekor (gak panjang-panjang amat juga sih) yang penting bisa membuat layanganku cepet terbang. Kalimat “halah… layanganya pake ekor” selalu membuat saya berjengit dan menoleh. Cuek gak bisa mbales kalimat teman saya tadi. :(Ikut menikmati saja aksi akrobatik layang-layang tanpa ekor selau menggoda layang-layangku yang anteng di angkasa.

layangan

Kini hanya bisa ngiri lihat adik-adik semangat menerbangkan layang-layangnya. Walau dengan landasan pacu yang sempit tapi  menerbangkan dan mengadu layang-layang tanpa ekornya, si adik tak pernah capek. 🙂 Menjinakkaan layang-layang tanpa ekor butuh kesabaran yang tak ku punyai dari dulu. Ikut seneng aja melihat adik-adik yang semangat dengan layang-layangnya. Aksi akrobatik layang-layang selalu jadi penghibur bagi si adik pilot layangan dan juga saya. Sudah sore rupanya, tapi… sebentar

hehee..,  dik boleh ikut ngendaliin layang-layangnya (dari dulu gagal menjinakkan layang-layang tanpa ekor) 🙂

catatan mudik

musim mudik tahun inisudah tiba. tradisi silaturahmi mengunjungi saudara keluaga dan tentunya kampung (kota) halaman pada saat lebaran. *ramadhan kali ini sudah berapa kali mudik ya? (maklum pemudik lokal akdp) 🙂 pemudik lokal maupun interlokal sama sebutannya PEMUDIK, dan sapaan hangat yang sama (keramahan kampung halaman).

bukan menceritakan mudik pada msim ini, tapi hanya memposting tulisan yang tercatat pada mobile classicku pada mdik tahun lalu. beginilah…

“tak seperti halnya mudik akhir pekan yang cukup padat ini mdik lebaran, trafik jauh lebih padat. kurang lebih satu jam mendaki bukit tinggi–pathuk gunungkidul, dengan view jogja yang mulai memerah senja menjadi sensasi tersendiri. perjalanan yang  nyantai tidak  buru-buru untuk melintasi jalanan jogja-wonosari. penjual aneka jajanan berbuka puasa yang penuh semangat dengan jajanannya juga warung makan yang memajang papan namanya besar-besar “DAPUR MAMA” (ada yang unik dari warung ini) hmm… mudik selalu aseek.

terus melintas dan mulai menanjak, yah bukit bintang selalu rame untuk menikmati kota jogja dari ketinggian. mulai memasuki rest area dan hutan bunder (track favorit) jalanan yang penuh dengan pepohonan. jalanan yang selalu sejuk untuk dilintasi meski pepohonan sekitar mulai mencoklat kekuningan. perjalananpun berhenti sesampai di finish, rumah  dengan segala kehangatannya.tak lama kemudian adzan maghrib pun menyambut, tanda saatnya berbuka. menu buka puasa (masakan ibu) yang penuh dengan  beragam rasa dunia; seasin telur asin, sepahit oseng pare dan semanis degan (kelapa muda)semua rasa ada serasa kehidupan yang penuh dengan rona-ronanya. selamat berbuka (sobat) semuanya.”

9 agustus 2011, melihat tanggal catatan mudik pada mobile classicku. selamat mudik mudikers, ceritamu selalu siap untuk didengar dan dibagi

tausiakustik w/ gus candra malik

sepintas saat melintas di jalan laksda adi sucipto yogyakarta, poster yang sepertinya tak asing (pernah lihat) terpampang di samping halte trans jogja wanitatama. sesaat memelankan laju motor dan membaca sekilas dan ternyata iya, itu seperti di album kidung sufi samudera cinta nya gus candra malik.

beberapa pekan yang lalu sosial media dan berita online menuliskan tentang album dari gus candra malik. beberapa tokoh musisi, seniman, budayawan, sampai kiai ikut berperan dalam album tersebut. (makin penasaran).

kembali ke keyboard untuk review via mbah google untuk melihat seperti apa isi dari album tersebut dan menemukan beberapa diantaranya.

jogja banget to??

nah, mumpung besok ada tausiakstik di benteng vredebrg, yang mana akan mengalir disitu kidung sufi samudera cinta’nya gus candra malik, yuuk merapat 🙂

untuk lebih akrab dengan beliau (sufi kota) bisa mengikuti akun twitternya @candramalik atau mampir ke berandanya di http://www.candramalik.com (kesambet fatwa rindu, kangen meradang pokoke)

Upgrade Mobile Classic

Mobile classicku, yang sudah cukup lama menemani aktifitas semenjak saya memakainya. Cukup tangguh (sudah sering kebanting) 🙂 dan sukur tidak ngadat. Semenjak saya memakainya dengan install macem-macem aplikasi hiburan dan penunjang kebutuhan via mobile, unisstall dan seterusnya. walau sudah berkali-kali install aplikasi tapi belum pernah saya mencoba untuk meng-update software nya (boleh dibaca: os-nya)

Pengin ngupdate sudah agak lama walau sempatnya baru tadi malam, sembari menunggu ngantuk tapi susah terlelap. Segera ke menu phone update lalu sambil tiduran dan belum juga tertidur, software yang  saya anggap akan membuat saya tertidur menunggunya akhirnya terdownload, (walau selesai terdownload tetapi belum juga tidur). Download langsung via mobile pula, dengan hati yang sedikit riang, sedikit ngantuk dan agak penasaran untuk segera inst alasi software yang telah terdownload.

Tanpa pikir panjang langsung saja saya install, dengan bantuan charger agar batre tidak habis. Tak terpikir resiko sebelumnya. (waduh…. baru nyadar) seperti halnya install ulang resiko kehilangan beberapa data yang sudah ada sebelumnya. Sadar-sadar saat jelang finishing install, dengan sok tidak peduli  menunggu harap-harap cemas dan akhirnya (yaa….) mobile classicku seperti hape baru setelan pabrik. 😦

disconnected

Sedikit tidak seperti biasanya, kali ini sambungan ke dunia lain rada ngambek. Dicoba berulang-ulang juga seperti halnya pada gambar, mungkin bung operator lagi…. yah. Sedikit bersabar untuk kembali bisa ke alam tersebut dan kesabaranpun sedikit terbayar dengan nyala putih yang stabil. 😀

Bersepada lagi

Hari Minggu besok 29 Mei 2011, kampung dimana saya tinggal (dibaca nge kos) mengadakan rekreasi bersama. Penghuni sementara seperti saya juga dapat undangan. Pit-pitan (sepedaan) itulah rekreasi yang diadakan. Mengingat dulu semasa masih belajar (dibaca ngaji), kurang lebih tiga tahun ngonthel di kota Jogja. Kini sepeda tersebut saya titipkan di kos teman saya, karena beberapa bulan yang lalu saya pindah kos baru.

Kembali ke pit-pitan di kampung di mana saya ngekos. Seakan membangkitkan jiwa ontheler saya, serasa pingin ikut gowess dalam acara tersebut, tapi yahh agenda lain datang bersamaan. Sekedar tombo ra sido melu, saya meminjam sepeda teman  saya yang lagi seneng-senengnya menggowes sepedanya.

Setelah mendapat izin dari pemilik, langsung saja gowess melintasi jalanan.

Dalam angan yang sedikit ngelantur ‘okelah besok beli juga yang beginian’ 😀

Sesaat melintas di jalanan, saya menemukan sepeda yang baru diservis. Inilah yang unik dari sepeda di bengkel tersebut.

Trima kasih mas alhan yang sudah meminjamkan sepedanya, salam gowess….

SMS Alay

Pesan singakat via handphone (hape) yang biasa disebut sms, tentunya dalam tiap hari tidak pernah libur. Kalangan muda, tua  dan semua umur. Dulu harga sms tak semurah sekarang. Operator-operator pun kini banyak meng-gratiskan sms.

Mungkin saking menghemat karakter  untuk sms ya, (dulu) nulis sms penuh dengan singkatan. Kelemahan bagi saya yang gak begitu jago smsan sejak punya yang namanya hape, dikarenakan juga tidak ada aturan baku yang mengatur hukum menyingkat kata. 😀

Lain dulu lain sekarang cerita orang ber-sms-an.

Beberapa hari yang lalu saya ketemu teman lama. Setelah lama ngobrol ngalor-ngidul akhirnya sampailah pada tukeran nomor hape. Saya pun pisah jalan karena memang arah tujuan yang berbeda (walah). Mungkin masih belum cukup ngobrol dilanjutkan lah obrolannya via sms. Saya menyapa teman saya via sms dengan kalimat standar dan datar. Beberapa detik kemudian  bunyi ringtone hape saya bunyi tanda dapat  sebuah pesan. Pesan pun akhirnya saya baca, dengan agak bingung (mengingat kemampuan saya). kurang lebih kalimatnya begini

Gi uph pean?

M0g0 n90pi..

Waduh, ini maksudnya apa ya?? sms tersebut lalu saya lanjutkan

Gi uph pean?

M0g0 n90pi..<~ ra reti maksute opo?

Smsmu angel diwoco

smsan masih berlanjut,

Janz ra gaul sampean ki…

lagi ng0p0 sampean

M0n990 ng0pi niki Kul0..

Melihat dari jumlah karakternya sms tersebut sudah dikurangi penyingkatan kata, yang masih heran karakter yang dipakai masih belum dikurangi malah ditambahi pake angka. 😀

Sms macam ini barangkali juga ada yang pernah nemu di hapenya masing-masing.